Friday, March 20, 2015

CHAPTER 1: Skadron Mayapada, Skadron Tempur Khusus, Lanud Neo Tech Armada Timur

Kota Hijau

Hari ini. Pukul 04.00 pagi. Ayam jantan perlahan membuka matanya, mulai mewarnai pagi dengan riuh rendah kokoknya, saling bersahutan di kaki gunung Garladar yang masih lelap berselimut kabut. Pada saat gelap masih menaungi hari, kota Hijau telah memulai kehidupannya. Para pedagang, petani dan peternak yang tinggal di gubuk-gubuk sederhana, di lereng gunung, mulai menapakkan kakinya, menuruni lereng gunung. Ditengah dingin udara yang diselimuti pekatnya kabut pagi untuk melakukan transaksi jual-beli di pasar-pasar tradisional yang ada di kota Hijau. Para peternak mulai menggiring puluhan hewan ternaknya menuju tanah lapang nan hijau di lereng-lereng gunung yang penuh rerumputan untuk memberi makan hewan ternaknya. Ada pula yang membawa sapi atau kerbaunya menuju sawah untuk membajak sawah yang memang masih mendominasi sebagian besar wilayah kota Hijau.
Suasana maupun ragam kehidupan di kota Hijau tampak sama sejak duapuluh tahun silam, tidak ada yang berubah secara signifikan. Apabila terasa ada nuansa yang sangat berbeda, itu karena di kota Hijau ada Pangkalan Udara Neo Tech Armatim milik TNI AU.

Kota Hijau  terletak kurang lebih 15 km dari kota Surabaya, berdiri diatas pulau kecil yang terletak diantara "Pulau Garam" (Madura) dan "Kota Pahlawan" (Surabaya) memiliki warna kehidupan yang tidak jauh berbeda dengan kota Pahlawan. Satu perbedaan yang paling besar dibanding "Kota Pahlawan" adalah sebagian besar masyarakat di Kota Hijau hidup dari hasil bercocok tanam, beternak, dan berdagang, sisanya menjalani kedihupannya sebagai pegawai pemerintah. Diberi nama kota Hijau karena hampir 90 persen dari bangunan-bangunan yang ada, baik rumah-rumah maupun gedung-gedung yang ada menerapkan sistem green roof dan green wall, pagar-pagar terbuat dari tanaman dan pepohonan, seolah-olah terlihat seperti labirin jika dilihat dari ketinggian.

Skadron Mayapada

Pada pagi buta, para prajurit yang tinggal di perumahan Neo Tech Armatim, juga tidak ketinggalan untuk memulai hari-harinya.


Afterburner pesawat-pesawat tempur Neo Tech Armatim terlihat menganga lebar membuncahkan cahaya semburan jet yang menerangi pagi dan menghangatkan udara di sekitar hanggar untuk kemudian “merayap” ke ujung landasan dan bersiap untuk take off .


Gelegar suara mesin pesawat-pesawat tempur Neo Tech Armatim bagaikan suara geledek yang mampu membangunkan ayam-ayam milik penduduk sekitar yang masih malas dan terlelap dalam kandangnya agar tidak terlambat untuk berkokok di pagi hari.



Pilot

Secara normal. Setiap hari mereka melaksanakan apel pagi. Selesai melaksanakan apel pagi, para prajurit langsung menuju satuan masing-masing. Para penerbang bergerak menuju ruang briefing base ops tempat dimana awal kegiatan penerbangan skadron akan dimulai.. Setiap pagi, para penerbang harus mengikuti briefing wajib disana. Para penerbang akan mendapatkan briefing dari petugas meteorologi yang ada di pangkalan, mereka akan diberi informasi tentang kondisi cuaca, baik cuaca di sekitar pangkalan, area latihan, maupun keadaan cuaca di pangkalan lain yang nantinya akan dijadikan alternate base. Petugas Air Traffic Control ( ATC ) akan menjelaskan kesiapan pangkalan dalam mendukung penerbangan yang akan dilakukan, juga lalu-lintas penerbangan pada hari itu.


Mereka tidak lupa untuk melakukan cek kesehatan yang dilakukan oleh dokter penerbangan dalam skadron (filght surgeon). Para penerbang junior biasanya masih membawa banyak buku catatan, dimana mereka bisa membaca dan mempelajari catatan mereka yang diperoleh pada saat briefing tentang misi-latihan yang akan dilaksanakan pada hari itu sambil menunggu para penerbang senior yang akan memandu latihan mereka datang. Mereka akan mempelajari dan memahami catatan tentang latihan-latihan apa yang akan dilaksanakan nanti, dan para penerbang senior akan menjelaskannya apabila ada hal yang kurang dimengerti.

Pukul 09.00 pagi. Diluar program diversivikasi jam latihan, secara rutin penerbang bergerak menuju flight line pesawat (tempat parkir pesawat di area terbuka bandara), untuk segera melaksanakan penerbangan. After burner pesawat-pesawat tempur terlihat menyeruak menggelegar diujung landasan. “One ready!, two ready!, three ready!, ... take off  now!” dan tiga pesawat tempur F-16/A melesat satu persatu meninggalkan landasan. Saat latihan dalam penerbangan gelombang pertama dimulai, maka para penerbang yang lain segera mempersiapkan diri. Mereka melaksanakan cek kesehatan, setelah itu segera menuju briefing cell untuk mendapat pengarahan. Sehingga saat penerbangan gelombang pertama yang berjalan kurang lebih satu jam setengah selesai, mereka sudah siap untuk melakukan penerbangan gelombang kedua, dan begitu seterusnya hingga dead time penerbangan yang telah ditentukan.

Bersambung ...
Chapter 2: Pemuda Misterius

No comments:

Post a Comment