Tuesday, March 24, 2015

CHAPTER 5: Airshow, Bandara Neo Tech Armatim

Misi Aerobatik 

Pada hari berikutnya, para penerbang dari 3 skadron yang tergabung di Neo Tech Armatim akan berkumpul dalam aula untuk melakukan briefing bersama dan mendengar presentasi dari perwira yang menjadi perwakilan seluruh satuan pendukung penerbangan diluar skadron. Perwira yang telah ditunjuk dari satuan pendukung, secara bergiliran akan memperkenalkan fungsi, tugas, dan analisa terhadap permasalahan yang ada pada satuan masing-masing. Setelah mengikuti briefing ini, para penerbang kembali menuju skadron masing-masing.

Bila para penerbang melaksanakan briefing bersama, lain hal nya dengan para ground crew. Mereka langsung menuju satuan masing-masing dan mempersiapkan diri dengan pakaian kerja serta peralatan kerjanya. Tugas ground crew skadron disaat para penerbang melakukan briefing bersama adalah, segera mempersiapkan pesawat-pesawat yang akan digunakan dalam penerbangan atau-pun yang sedang menjalani masa perawatan dan perbaikan. Menurut aturan yang ada, ground crew harus satu setengah jam sebelumnya datang menuju hanggar untuk mempersiapkan pesawat yang akan digunakan dalam penerbangan. Sehingga untuk penerbangan yang akan dilaksanakan pada dini hari ( subuh ), mereka harus sudah tiba di hanggar pada pukul 02.30 dini hari. Mereka tinggalkan anak-istri di rumah demi satu tugas mulia.

Awal bulan Juli. Aku sedang melakukan air show di kota Hijau, kota kelahiranku, tepatnya di pangkalan tempur Neo Tech Armatim.

35% dari 100% pengunjung yang datang adalah wisatawan asing. Ada yang jauh-jauh datang dari negaranya. Ada pula yang memang kebetulan sedang berada di kota Hijau.


Kami para penerbang tempur skadron VFX-09, sedang melayani para pengagum Hallorran, pesawat tempur tercanggih di dunia karya anak bangsa, yang ditempatkan pada skadron tempur khusus. Di angkasa terlihat pesawat-pesawat dari berbagi negara peserta air show sedang unjuk kebolehan. melakukan “ballet aerial” di angkasa luas kota Hijau.

Dari atas terlihat pesawat-pesawat yang sedang parkir di apron. Riuh rendah suara penonton yang bertepuk tangan menyaksikan pertunjukan tersebut. Namun tak lama kemudian terdengar suara panggilan dari stasiun relay Neo Tech Armatim, “Kapten dari F-5/E Tiger II harap melapor ke stasiun operasi sementara segera!”. Dalam waktu beberapa menit seluruh awak F-5/E Tiger II tampak bergegas menuju pesawat tempur masing-masing. Sempat terdengar seorang awaknya berkata, “Kami akan berangkat perang ke Irian Jaya”, Aku dan teman-teman dari skadron tempur khusus hanya tersenyum saja mendengarnya. “masa sih ada perang besar-besaran di negeri sendiri segitu gawatnya sampai mengerahkan pesawat tempur segala” pikirku. Tapi terdengar lagi panggilan, “Seluruh awak skadron tempur khusus VFX-09 Hallorran harap melapor ke stasiun operasi sementara, segera!Pilot leaderku saat airshow yang bernama Nalendra terkejut mendengar panggilan tersebut, Nalendra langsung berlari menuju stasiun operasi sementara yang dibangun disebelah utara Neo Tech untuk keperluan air show selama empat hari, dan kembali dengan wajah berubah.

Tak lama setelah itu aku dan Doni dijemput Salvisca dan Karen yang pada saat itu sedang tidak berlaga dalam arena aerobatic, menuju kapal induk Proxima Centaury di ujung armada timur, untuk melihat-lihat ruang VIP yang disediakan bagi perwira-perwira dari skadron khusus yang diberangkatkan berperang.

Bersambung ...
Chapter 6: Misi Tempur





No comments:

Post a Comment